Contoh Susunan Acara Natal dan Tahun Baru


CONTOH SUSUNAN ACARA NATAL
We wish you a Merry Christmas, We wish you a Merry Christmas, We wish you a Merry Christmas and Happy New Year.
CONTOH SUSUNAN ACARA NATAL
Tidak merasa Natal sudah menjadi dekat. Diantara kita pasti sudah merasa sibuk untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus ini. Mulai berasal dari persiapan acara sampai penatalayan yang bertugas untuk isi pujian di hari Natal. Kita menjadi terlalu bersemangat untuk turut dan terhitung di di dalam perayaan Natal ini baik di Gereja maupun di di dalam Komunitas Kristen.
Hari Natal yang menjadi dekat ini harunya menyadarkan kita semua bahwa seorang Juruselamat dapat lahir ke di di dalam dunia untuk menebus dosa kita agar manusia yang berdoa tidak binasa tapi diselamatkan berasal dari maut dan beroleh keselamatan. Marilah kita renungkan sejenak arti Natal di di dalam kehidupan kita? Apakah Natal cuma semata-mata untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus atau justru Natal kita pandang sebagai suatu hal yang terlalu kudus di mana lewat momen kelahirannya kita dapat diselamatkan berasal dari maut.
Pada hari Natal, sudah lahir seorang bayi mungil di Betlehem. Ia lahir di kandang domba yang simple dan jauh berasal dari kemewahan. Seharusnya terhadap selagi ini kita pun merayakan kelahirannya bersama dengan simple agar kita memahami arti penting berasal dari Natal ini. Pada selagi ini banyak gereja yang berlomba-lomba untuk merayakan Natal bersama dengan terlalu mewah. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan sebaik mungkin. Worship Leader, Penatalayan/singer, penerima tamu, undangan, pembicara terkenal, dan terhitung dekorasi gereja terhitung pohon Natal yang terlalu mewah dan besar yang turut menjadi penghias gedung Gereja.
Seharusnya di di dalam momen kelahirannya ini kita dajarkan untuk share bersama dengan sesama yang sesungguhnya. Berkumpul bersama dengan bersama dengan saudara seiman kita dikarenakan kebersamaan merupakan sumber kemampuan yang berasal berasal dari padaNya. Dalam sebuat acara ibadah maupun Perayaan Natal, diperlukan susunan acara agar acara yang berlangsung cocok bersama dengan apa yang sudah ditetapkan. Susunan acara ini dapat menjadikan patokan acara di di dalam beribadah. Karena pentingnya susunan acara di di dalam ibadah, kesempatan kali ini dapat diberikan perumpamaan susunan langkah Natal. Kiranya susunan acara ini sanggup menjadi perumpamaan bagi kita semua. Semoga bermanfaat.
Susunan Perayaan Ibadah Natal 25 Desember

Tema: Kebersamaan Natal Sumber Kekuatan (1 Petrus 1:22-23)
I. IBADAH

1. Saat Teduh
2. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat No.3 Bait 1,4 “Kami Puji bersama dengan Riang” (Jemaat duduk)
1. Kami puji bersama dengan riang Dikau, Allah yang besar; Bagai bunga t’rima siang, hati kita pun mekar. Kabut dosa dan derita, kebimbangan tlah lenyap. Sumber suka yang abadi, b’ri sinarMu menyerap.
4.Mari kita pun memuji bersama dengan suara menggegap, menyanyikan kuasa kasih yang teguh dan terhitung tetap. Kita maju dan bernyanyi, jaya kendati diserang, Ikut gunakan kasih di di dalam lagu pemenang.
3. Votum dan Salam (Jemaat berdiri)
Pemimpin :
Ibadah perayaan Natal ini demi kemuliaan Allah yang berkunjung menjelma di di dalam Yesus Kristus, yang menuntun manusia kepada keselamatan dan terhitung terangNya yang ajaib dan yang dapat memerintah selamanya sebagai Raja. Kiranya kasih dan penyertaannya turun ke atas kita semua.
Jemaat   :
Sebab seorang Anak sudah lahir untuk kita ke di di dalam dunia ini, seorang Putera sudah diberikanNya untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahuNya dan namaNya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.
Pemimpin :
Terpujilah Tuhan yang membawa keselamatan bagi kita, damaiNya ada di hati masing-masing orang yang beriman kepada Tuhan di di di dalam nama Yesus Kristus. Kiranya berkat Natal tercurah atas saudara sekalian.
Jemaat  :
Dan tercurah atas saudara juga
Pemimpin :
Dengarlah nats pembimbing kita terhadap hari ini yang terambil berasal dari Yohanes 3:16-17 demikianlah Firman Tuhan “Karena begitu besar kasih Allah dapat dunia ini, agar Ia sudah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, agar masing-masing orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke di di dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Semua : Tuhan adalah Terangku dan keselamatanku, Dialah Bapa  dan Rajaku, Haleluya, Amin
4. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat No.101 Bait 1-4 “ Alam Raya Berkumandang” (Jemaat duduk)
Alam raya berkumandang oleh pujian mulia; berasal dari gunung, berasal dari padang kidung malaikat bergema; Gloria in exelsis Deo! Gloria in exelsis Deo!

Hai gembala, kar’na apa sambutan ini menggegar? Bagi Maharaja siapa sorak sorgawi terdengar? Gloria in exelsis Deo! Gloria in exelsis Deo!

Sudah lahir Jurus’lamat itu berita lagunya. Puji dan syukur dan hormat dipersembahkan padaNya. Gloria in exelsis Deo! Gloria in exelsis Deo!

Ikutilah, hai gembala, nyanyian sorga yang merdu; mainkan suling dan rebana dan bersyukur di hatimu! Gloria in exelsis Deo! Gloria in exelsis Deo!
5. Pembacaan Mazmur secara bersahut-sahutan (Jemaat berdiri)
Mazmur 28:1-9 “TUHAN, perisaiku
6. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat No.92 Bait 1-3 “Malam Kudus” (Jemaat berdiri)
S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku! Jauh berasal dari sorga tinggi kunjunganMu. S’lamat datang, Tuhanku ke di di dalam dunia; Damai yang Kaubawa tidak ada taranya. Salam, salam!

“Kyrie eleison”: Tuhan, tolonglah! Semoga kidung kita tak bercela. BundaMu Maria diberi karunia. Melahirkan Dikau kudus dan mulia. Salam, salam!

Nyanyian malaikat nyaring bergema; gembala mendengarnya di Efrata: “Kristus sudah lahir, hai percaya kabarku! Dalam kandang domba kau sanggup bertemu.” Salam, salam!

Datang orang Majus turut bintangNya, membawa dukungan dan menyembah. Yang dipersembahkan: kemenyan, emas dan mur; Pada Jurus’lamat mereka bersyukur. Salam, salam!
7. Penyalaan Lilin: diiringi oleh organ berasal dari Kidung Jemaat No.109 “ Hai Mari Berhimpun” (Jemaat duduk)
Ketua Panitia Natal

Pendeta

Kepala Desa setempat atau yang mewakili

Perwakilan undangan

Perwakilan undangan

Perwakilan undangan

Perwakilan undangan
Setelah semua lilin dinyalakan, Jemaat berdiri dan menyanyi berasal dari Kidung Jemaat No.92 Bait 1-3 “Malam Kudus”
Malam kudus, sunyi senyap; dunia terlelap. Hanya dua berjaga selamanya bapak bunda mesra dan kudus; Anak tidur tenang, Anak tidur tenang.

Malam Kudus sunyi senyap. Kabar baik menggegap; bala sorga menyayikannya, kaum gembala menyaksikannya: “Lahir Raja Syalo, lahir Raja Syalom!”

Malam kudus, sunyi senyap. Kurnia dan berkat tercermin bagi kita selamanya di wajahMu, ya Anak kudus, cinta kasih kekal, cinta kasih kekal.
8. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat No. 109 Bait 1-3“ Hai Mari Berhimpun” (Jemaat berdiri)
1. Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem! Lihat yang lahir, Raja Balasorga!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, sembah dan Puji Dia, Tuhanmu!
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia. Allah sendiri di di dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, sembah dan Puji Dia, Tuhanmu!
3. Gembala dipanggil berasal dari padang raya menuju palunganNya yang rendah. Kita pun turut bergegas ke sana!
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia, sembah dan Puji Dia, Tuhanmu!
9. Khotbah (Jemaat duduk)
a. Jemaat bernyanyi berasal dari Pelengkap Kidung Jemaat No.15  “ Kusiapkan Hatiku, Tuhan”
Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firmanMu, selagi ini. Aku sujud menyembah Engkau di di dalam hadiratMu, selagi ini. Curahkanlah pengurapanMu kepada umatMu, selagi ini. Kusiapkan hatiku, Tuhan, mendengar firmanMu. FirmanMu, Tuhan, tidak ada berubah, sejak semulanya dan s’lama-lamaya tidak ada berubah. FirmanMu, Tuha, penolong hidupku, Kusiapkan hatiku, Tuhan, menyambut firmanMu.
b. Firman (1 Petrus 1:22-23)
c. Respon Firman. Jemaat bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat No.48  “ Kemuliaan Bagi Bapa”
Kemuliaan bagi Bpa, Putra dan Roh Kudus, layaknya semula, kini dan selamanya dan kekal selama-lamanya. Amin.
d. Khotbah “Kebersamaan Natal Sumber Kekuatan”
e. Pemberian kenang-kenangan
10. Persembahan Pujian berasal dari Vocal kelompok Gereja undangan
11. Bernyanyi berasal dari Pelengkap Kidung Jemaat No.14 “Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan” (Jemaat berdiri)
Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya. Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, kunyanyikan s’lamanya. Kututurkan tak jenuh kasih setiaMu, Tuhan; kututurkan tak jenuh kasih setiaMu turun temurun. Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, selamanya. Kunyanyikan kasih setia Tuhan selamanya, kunyanyikan s’lamanya.
12. Liturgi 1 (Sekolah Minggu) (Jemaat duduk)
Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat  No.120  Bait 1-3 “Hai, Siarkan di Gunung” (Jemaat berdiri)
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
1. Di selagi kaum gembala melindungi dombanya, terpancar berasal dari langit chaya mulia.
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
2. Gembala terlalu cemas saat mendengar nyanyian bala surga gempita menggegar.
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
3.Terbaring di palungan yang hina dan rendah, Sang Bayi beri tambahan selamat dunia.
Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
13. Persembahan Pujian Persembahan berasal dari Gereja undangan (Jemaat duduk)
14. Liturgi 2 (Pemuda Remaja)
15. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat  No.64  Bait 1-3 “Bila Kulihat Bintang Gemerlapan” (Jemaat duduk)
Bila kulihat bintang gmerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus saya heran memandang ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu di di dalam Penebus, ‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh putraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Pabila nanti Kristus memanggilku, sukacitaku amatlah besar.kar’na terkabullah yang kurindukan: memandang Dikau, Tuhanku akbar.
Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka jiwaku pun memujiMu; “Sungguh besar Kau, Allahku!”
16. Liturgi 3 (Kaum Ibu dan kaum Bapak)
17. Persembahan Pujian tarian Gereja undangan
18. Bernyanyi berasal dari Kidung Jemaat  No.110  Bait 1-3 “Di Betlehem T’lah Lahir Seorang Putera” (Jemaat duduk)
Di Betlehem t’lah lahir seorang Putera. Semoga ‘ku menjadi abadi milikNya, Sungguh, sungguh, abadi milikNya.

Posting Komentar

0 Komentar